Wednesday, February 24, 2010

Terjemahan Lagu dalam Bahasa Jawa

Beginilah cara "mantan" ketua yayasan tempat saya bekerja menghibur kami, yang sebagian besar dari kami memang orang jawa. Termasuk beliau juga "mantan" orang jawa meskipun kelahiran Belitung:D

Selamat membaca!
*bagi yang orang jawa/orang yang tahu bahasa jawa pasti akan ketawa ngakak. Tapi kalau ga ngerti ya monggo ditranslete dulu, tanyain ke "mbah" google. okay?

All out of love (Air Supply): Katresnan Kebablasan

Goodbye (Air Supply): Minggat

Lost in love (Air Supply): Wis Ora Tresno

Grease (Bee Gees) : Kinclong

I started a joke (Bee Gees): Wiwit Ndagel

In the morning (Bee Gees): Isuk Utuk2

Saturday night fever (Bee Gees): Meriang ning Nekat Ngapel

Summertime (jazz) : Loro Panas

Words (Bee Gees) : Nggedebus

More than words (Extreme) : Nggedebus Pol

Smoke on the water (Deep Purple) : Umob (album 'Nggodog Wedang')

Soldier of fortune (Deep Purple) : Prajurit Ra Iso Mati (neng kethoprak akeh...)

Mama (Genesis) : Mak'e

Another day in paradise (Phill Collins) : Sedina Meneh ing Swargo

Againts all odds (Phill Collins): Ongko Ganep

All night long (Lionel Richie) : Lek-lek'an (ngebyar)

Still (Lionel Richie) : Isih (durung entek)

Stuck on you (Lionel Richie) : Kecanthol

Truly (Lionel Richie) : Tenane

Frozen (Madonna) : Njendel

Black & white (Michael Jackson) : Sebrangan Dalan

Killing me softly (Roberta Flack) : Diithik-ithik sak Modare

My way (Frank Sinatra) : Sak Karepku

I don't like to sleep alone (Paul Anka) : Kelonana Aku

Hands clean (Alanis Morissette) : Bar Wisuh

Believe ( Cher ) : Percoyo

I still believe (Brenda K Star) : Ngengkelan

Shy Guy (Diana King) : Clingus

Wild Woman (Michael Learns to Rock) : Mbok Morotuwo

Torn (Natalie Imbruglia) : Suwek Dhedhel Dhuel

Don't speak (No Doubt) : Menenga Wae

Something stupid (R William & Nicole Kidman): Nggobloki

Don't stop me now (Queen) : Ojo Ngganduli

Always (Bon Jovi) : Mesthi Ngono

Bed of roses (Bon Jovi) : Trebela

Alone (Heart) : Ijen (album 'Kendel Tenan')

Self control (Laura Branigan): Poso

Jump (Van Halen) : Njondhil (album 'Kaget')

Almost unreal (Roxette) : Ora Umum

Black magic woman (Santana) : Mak Lampir

Smooth (Santana) : Lunyu (album 'Kepleset')

Always somewhere (Scorpion) : Mblayang Wae!

So young (The Corrs) : Cah SD

Forever young (Alphaville) : Awet Nom

Suddenly ( Billy Ocean ) : Ujug-ujug

If (Bread) : Yen

My heart will go on (Celine Dion) : Loro Hepatitis

Hard to say I'm sorry ( Chicago ) : Kisinan

Zombie (Cranberries) : Gendruwo

Boulevard (Dan Byrd) : Dalan Gedhe

Emotion (Destiny's Child) : Muntab

If we hold on together (Diana Ross) : Yen Gegandengan Tangan

It's you (Dionne W & Stevie W) : Jebul Sliramu

Big big world (Emilia) : Donyane Gedhe Banget

Careless whisper (George Michael) : Seneng Rasan2

I don't have the heart (James Ingram) : Rempela Thok

Just once (James Ingram) : Sepisan Wae

Beautiful girl (Jose Mari Chan) : Cah Ayu

To all the girls I loved before (Julio Iglesias) : Kanggo Randha-Randhaku

Pretty boy (M2M) : Banci

Smile again (Manhatan Transfer) : Ayo Ngguyu (Waljinah)

I'll be here waiting for you (Richard Marx) : Takcegat Neng Kene

2 Become 1 (Spice Girls) : Ilang Siji

Just the way you are (Billy Joel) : Sakkarepmu

Smoke gets in your eyes (jazz) : Keculek Rokok

Long train running (Doobie W) : Kepancal Sepur

All blues (George Benson) : Kelunturan (Biru Kabeh)

O Danny boy (tradisional Irlandia) : O, Jebul Anake Dani!

Another clown (Leon) : Wong DPR

PS: yang mau menambahkan, monggo silahkan. Terbuka untuk umum*-*

Monday, February 22, 2010

[Hikmah] Pastikan Bunyi "Klikkk"


Malam itu, senang rasanya saat saya mendapat kabar bahwa hari Minggu ada agenda maen bareng temen-temen airsoft gun di Unjani, Cimahi. Maklumlah, sejak pindah ke Jogja dan saya kuliah, aktifitas hobi yang satu ini agak terabaikan, ya mau gimana lagi lha wong jadwalnya bentrok mulu. Meskipun ke Unjani itu cukup jauh, sekitar 30-45 menit dari tempat tinggal saya (dengan sepeda motor, pake sedikit ngebut..hihihi) tidak ada alasan buat saya untuk tidak hadir hari itu.

Malamnya meskipun sempat bingung karena ada beberapa agenda yang bersamaan waktunya di hari itu juga. Pertama, pergi ke Subang menghadiri jamuan makan dirumah seorang temen kuliah dan tentunya dengan temen-temen kampus. Kedua, hunting foto bareng yang sudah saya agendakan dari satu pekan sebelumnya yang sebenarnya lebih saya prioritaskan. Namun karena sampai Sabtu malam tidak ada kabar ya dengan terpaksalah saya batalkan. Saya ambil pilihan untuk datang ke Unjani maen softgun. Tapi karena pergi ke Subang juga ajakan yang dah dari beberapa hari sebelumnya dan malamnya saya juga dikonfirm oleh temen, akhirnya pagi itu saya samperin dulu temen-temen di meeting point yang menjadi kesepakatan bareng.

Paginya saya bangun agak kesiangan efek malemnya “kluyuran” hunting foto di seputaran Braga sampai Cikapundung, plus nongkrong bareng temen di Book fair. Subuh sih dah bangun, terus habis sholat beberes sebentar, nyiapin AEG (air elektrik gun) yang mau saya pake terus tidur lagi, bangun-bangun jam 8, padahal janjian ngumpul jam 8, artinya saya bakalan sangaddd terlambat tiba di lokasi.
Sesampai dilokasi ternyata yang lain justru belum pada datang dan setelah kroscek ke temen ternyata jadwal mainnnya diganti jam 10. Glubrakkkk…its okay, resiko ga update berita. Jam 12 teng, game pertama dimulai, dan satu jam kemudian permainan selesai (singkat cerita). Lebih senengnya lagi saya termasuk anggota tim yang menang karena berhasil menyisakan beberapa personil sampai game berakhir. Puasss rasanya. Hehehe*-*

Sedari awal memang saya agendakan saya berada di Unjani tidak lenbih dari jam 2 siang, karena kecenderungan akhir-akhir ini diatas jam segitu turun hujan. Jam 13.30 saya sudah pamitan ke temen-temen sedangkan yang lainnya menyambung dengan game berikutnya. Saya lihat awan gelap makin menyelimuti langit, segara saja saya meluncur kembali ke Bandung setelah sebelumnya mampir di masjid buat sholat dhuhur.

Memasuki daerah Pasteur, gerimis mulai turun, pertanda hujan akan segera tiba. Langit sebelah timur pun makin gelap, seakan mengabarkan berita bahwa di daerah itu hujan telah turun, dan itu daerah tempat tinggal saya. Gatsu. (hyaaaaaa kok jadi kayak cerita Novel??) Tepat sebelum jembatan layang Surapati hujan turun, saya menepi sebentar memakai raincoat. Tidak seperti biasanya, kali itu saya merasa akan lebih nyaman segera sampai di kosan meskipun resikonya saya harus berbasah-basah ria dengan air hujan karena raincoat saya cuma baju atasan aja. Sedangkan biasanya saya akan memilih berteduh sampai hujan reda, apalagi hari itu di tas ada kamera DSLR kesayangan yang sangat riskan kalo kena air. Tapi iniliah takdir, ego saya berkata lain. Ego saya berkata bahwa saya harus segera sampai kosan, mandi, ganti baju sebentar karena basah lalu tidur.

Seperti biasanya, sepulang dari Kampus, saya selalu mengambil rute samping gedung sate, terus ke belakang lewat jalan Bengawan dan akan berakhir di jalan A. Yani lalu lanjut ke Jalan LAswi, belok kiri sampailah saya di jalan Gatsu. Sesampai daerah gedung sate hujan masih terus turun, bahkan sesekali lebih deras, tapi sekali lagi ego saya mengajak saya untuk terus lanjut meskipun feeling saya meminta saya untuk menepi.

Memasuki jalan samping gedung sate jalanan lumayan sepi, hanya beberapa ekor kuda yang diikat pemiliknya di tepian jalan. Kuda-kuda wisata yang turut memeriahkan pasar pagi Gazrebo. Sesampai jalan Bengawan, jalanan juga sepi tidak banyak kendaraan melintas. Didepan saya hanya ada beberapa sepeda motor da mobil. Laju mereka cukup lambat, membuat saya tidak sabar untuk menyalipnya.

Tepat sebelum sebuah taman kecil didekat container sampah saya berhasil menyalip sebuah sepeda motor, dan satu lagi sebuah mobil. Saya pun ambil posisi kanan dan cukup dekat dengan jarak mobil. Persis didekat taman, mobil itu mengerem, tanpa berfikir panjang saya ambil kesempatan itu untuk menyalip dari kanan, tetapi ternyata mobil itu mengerem karena menghindari lubang yang cukup dalam. Itulah takdir. Tidak ada kesempatan buat saya menghindar atau sekedar mengerem meskipun laju motor saya tidak terlalu kencang. Ban depan masuk lubang itu. Motor tidak bisa lagi saya kendalikan. Saya terpelanting bersama rifle bag yang awalnya saya taruh didepan.

Saya masih cukup sadar dan ingat seperti apa saat saya jatuh. Saya tersungkur ke jalan dengan bagian tangan terlebih dahulu yang mencoba menaham badan saya sebelum terjerambab ke Jalan, kemudian kepala saya. Sepertinya tangan kiri saya waktu itu kurang cepat mengikuti gerakan tubuh saya sehingga ia tertindih entah bagian mana dari sepeda motor. Alhamdulillah hanya kelingking kiri dan telapaknya yang lukanya lumayan. Hihiihi…sedangkan bagian lainnya hanya lecet-lecet karena gesekan dengan aspal.

Kepala? Masih teringat jelas saat saya tersungkur dan kepala ini menyentuh aspal jalan sehingga masih sedikit menyisakan ruam lebam di bawah pelipis kanan. Saya sangat bersyukur tidak sampai lecet atau luka. Kini saya menyadari hikmahnya memakai helm. Meskipun kadang malas, namun saya senantiasa memaksakan diri memakai helm/pelindung kepala. Dan memang sedari dulu saya cukup hati-hati dengan bagian tubuh yang satu ini. Saya juga lebih suka dan nyaman menggunakan helm standar ketimbang helm “gaul” yang kadang kualitasnya meragukan, sekedar menang “gaya”. Saya terngiang dengan kejadian itu. Seandainya saya tidak memakai helm, hanya gara-gara saya malas dan ga mau ribet. Naudzubillahi min dzalik…ini semua kehendak dan pertolonganMu ya rabb.

Bicara soal helm atau pelindung kepala, saya cukup terinspirasi dengan perkataan si tokoh “hulk” dalam film itu. Dalam sebuah adegan si tokoh (aduhh lupa namanya) berkata kepada temen-temennya yang suka mengejek dia karena kemana pun dia bersepeda dia selalu mengenakan helm. Kurang lebih seperti ini perkataannya “Kepala saya, dan otak yang ada didalamnya terlalu berharga untuk cidera hanya gara-gara saya lalai mengenakan helm”. Sejak itulah saya makin yakin bahwa mengenakan helm dengan baik dan sesuai standarnya bagian dari ikhtiar kita dalam menjaga karuniaNya yang teramat berharga ini.

Ya, karena kepala ini, organ yang sangat vital, diantara organ vital lainnya. Di kepala lah otak kita Alloh simpan. Dari otak lah segala gerak langkah kita dikendalikan. Dengan otaklah kita bisa berfikir, menciptakan karya-karya besar. Merangkai mimpi, dan menggambarkan segala apa yang kita cita-citakan. Pernah lihat orang yang terkena stroke? Atau melihat orang yang kerja otaknya dengan gerak tubuhnya tidak lagi singkron? So, pastikan selalu kita telah melindunginya. Gunakan pelindung kepala sesuai peruntukkannya. Paksakan meskipun rasa malas mendera. Termasuk saat kita harus terpaksa naik ojek dengan helm bulukan yang super pengap karena dah ratusan kali berganti kepala pemakainya. Paksakan demi kebaikan. Dan pastikan pula kita telah munguncinya. Pastikan bunyi “klikk”.
(lah kok ujung-ujungnya ngiklanin Satlantas?)



Especialy dedicated for bikers

Sunday, February 7, 2010

[Kesehatan] Sayangi Ginjal Anda!


Hari itu, bersama seorang dokter saya pergi mengantarkan teman kantor yang mengalami kecelakaan saat bermain bola dan menyebabkan patah tulang pada bahunya sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, kami banyak bercerita, bercanda, sekedar untuk mengusir rasa sakit yang diderita oleh teman saya itu. Tiba-tiba ponsel dokter itu berbunyi dan langsung diangkat oleh si dokter. Cukup lama dokter berbicara di telpon dengan lawan bicara yang saya sendiri tidak tau siapa orang itu.

Lebih dari lima menit mau tidak mau saya ikut mendengar pembicaraan mereka karena kami dalam satu mobil. Awalnya saya tidak tertarik mendengar pembicaraan mereka, apalagi ini bisa dikenai pasal “menguping” dan itu bukan yang saya sukai. Sebagai orang kesehatan, istilah-istilah dan kata-kata yang terlontar dari pembicaraan mereka mengajak saya menyimpulkan pada sebuah diagnosa penyakit. Ah entahlah,s emoga dugaan saya salah.

Karena khawatir saya termakan asumsi atau kesimpulan yang saya bikin sendiri, saya langsung tanyakan ke dokter itu setelah dokter menutup telponnya. “Siapa dok?”, “Relawan pak” jawab dokter. “Kok seperti sedang membicarakan HD?” imbuh saya. “iya pak, relawan kita ada yang kena gagal ginjal dan harus HD”. Glekkkkk…terkunci mulut saya mendengar kalimat terakhir dari si dokter. Innnalillahi….Satu lagi orang dekat yang masih dalam lingkaran keluarga besar saya. HD???

===========================================================================

Bandung, Sabtu 26 Februari 2005
Berjalan sendiri melewati lorong-lorong sepi di salah satu rumah sakit pemerintah di Kota Bandung, ini hari ke-12 aku menjalani rangkaian pemeriksaan tubuhku di rumah sakit ini. Keluhan anemia, mual muntah, hipertensi, dan asam urat tinggi kembali terngiang di kepalaku. Hari ini adalah penentuan, sakit apa aku sebenarnya.

Dengan tegap kulangkahkan kakiku menuju ruang periksa dokter spesialis ginjal dan hipertensi. Saat memasukinya aku tertegun, semua pasien yang ada disana adalah bapak-bapak dan ibu-ibu seusia ibuku.

Aku mulai sedikit nyaman ketika melihat dokter yang ternyata usianya sebaya denganku, mungkin hanya lebih tua empat atau lima tahun. Akhirnya, ada orang muda juga disini.
Tibalah giliranku. Dengan tenang aku duduk di depan dokter sambil menyerahkan hasil-hasil lab yang jumlahnya sudah tak terhitung lagi. Selesai membaca hasil labku yang terbaru, tiba-tiba dokter itu menatapku dalam. Tak lama kemudian meluncurlah kalimat panjang yang seolah menjadi pengantar bayanganku tentang sesuati bernama kematian.

“Kamu punya Askes? Kerja dimana? Ada jaminan kesehatan nggak? Dengarkan baik-baik, kamu harus menjalani cuci darah dua kali seminggu. Satu kali cuci darah Rp. 600.000,00. Artinya kamu harus sedia minimal Rp. 4.800.000,00 setiap bulannya. Kalau tidak, kamu akan mengalami komplikasi penyakit sampai koma dan bisa berakibat kematian, gimana?”

Aku. Perempuan muda berusia 25 tahun yang datang sendiri ke rumah sakit dengan keyakinan bahwa penyakitku masih bisa diobati dengan minum obat secara rutin, tiba-tiba mendengar istilah baru bernama cuci darah.

……………………..

Dan vonis HD (hemodialisis/cuci darah)-lah yang kemudian kudapat dari dokter spesialis ginjal dan hipertensi. Aku dinyatakan mengidap gagal ginjal terminal.
Ya, gagal ginjal terminal adalah penyakit yang kuderita. Penyakita yang menyebabkan rasa sakit cukup menyiksaku akhir-akhir ini, yang memaksaku terus berbaring dan selalu minta izin sakit dari tempat kerjaku.

Penyakit yang dipicu oleh kelalaianku melakukan medical ceck up, malas minum banyak air putih, kurang memerhatikan makanan yang masuk ke tubuhku, dan terlalu banyak mengonsumsi obat penahan sakit. Aku dulu punya aktivitas padat, selalu merasa tidak punya waktu untuk sekedar istirahat dan memerhatikan pola makan. Kalau boleh menyesal, aku sangat menyesal. Tapi sekedar menyesal tidak akan memperbaiki kondisi tubuhku.

Aku harus bangkit dan mulai belajar untuk menjaga kualitas hidupku, walaupun aku tahu aku harus siap hidup dengan penyakit ini sampai akhir hayatku.

==============================================================================

Itulah paragraf-paragraf awal yang dituliskan oleh Teh Lien Auliya dalam bukunya “Tuhan Aku di Vonis Gagal Ginjal”. Buku itu, buku yang sama persis dengan apa yang akan saya buat, sepulang saya dan rekan-rekan di kantor berkunjung ke RS. Khusus Ginjal Habibi di Dago, Bandung. Sebagai penghormatan dan rasa empati saya kepada sahabat-sahabat saya yang mendapatkan jalan Surga dari Nya berupa vonis HD.

Saya hanya ingin siapapun, dimapun tahu bahwa menyayangi ginjalnya itu penting dan harus. Agar tidak ada lagi cerita-cerita seperti Teh Lien tuliskan atau kisah relawan tadi.

Buku yang sebenarnya saya beli untuk menjadi referensi, namun saya tersentak dan kaget saat saya membaca profile penulisnya, bahwa ternyata beliau orang dalam lingkungan “keluarga dekat” saya. Ya keluarga dekat, karena beliau juga pernah bekerja pada lembaga yang sekarang saya ada didalamnya. Dan itu mengingatkan saya dengan kata “prevalensi” yang saya perlajari pada mata kuliah epidemiologi.

Sekali lagi, sebelum semuanya terlambat...sayangi ginjal anda. Dengan memperhatikan asupan makanan, minum air putih, dan memberikan sedikit waktu untuk tubuh kita beristirahat setelah aktivitas yang tiada henti.

[Iseng-iseng] Bagaimana Orang Memanggil Namaku?

Alasan pertama aku menuliskan ini karena dapet PR dari kawan-kawan di milis. Emang mereka kadang suka iseng, nyuruh-nyuruh orang nulis ginian..fiyuhhhh

Alasan kedua karena malem ini saat aku menuliskan ini, aku lagi “kejebak” dikantor next time moga bisa aku tuliskan ceritanya.

==========================================

SIX NAMES YOU GO BY (this is not easy!):
6 + 4

1. Budi
rada standar, tapi hanya orang-orang yang cukup deket aja yang manggil pake nama ini. Atau beberapa temen sekolah dulu yang waktu di sekolah kurang begitu deket. Jadi cara manggilnya mereka masih “polos”. Kecuali si Ega yang suka sambil teriak-teriakdan beberapa orang yang ga bisa aku sebutin.hihihi...
tapi ada juga mereka yang manggil dengan panggilan ini sebagai panggilan akrab atau panggilan akung. Biasanya orang-orang yang lebih tua tapi mereka merasa menghormatiku.

2. Om Bud
gara-gara dua orang keponakanku pada liburan di Bandung kemaren yang hampir sepekan lebih terutama si Tara yang ikutan nongkrong di kantor selama dua hari (maklum, omnya kan orang sibuk) jadilah panggilan ini kepake juga dikantor tapi hanya temen2 seruangan. Terutama si Siska, yang udah ga padang bulu disetiap tempat dia manggil aku “Om” bahkan diruang rapat. Fiyuhhhh
Panggilan Om lebih akrab dan familiar dipake oleh tetangga-tetangga di kampung, terutama keluarga besarku dari keponakan-keponakan, kakak-kakakku dan Emak atau Ibu-ibu/Bapak-bapak yang anak-anaknya cukup deket ma aku.

3. Pak Boedi [logat jawa]
hahaha..ini akrab banget dengan gaya manggilnya si Riki anak IT kantor, yang kemudian diikuti oleh barudak IT yang laen. Dan cara dia menyapa selalu dimirip-miripin dengan logat lidahnya orang jawa. Dasarrr tu anak, meski tetep aja lidah sundanya ga bisa disembunyiin. Coba aja dia suruh bilang “efektif” dan “efisien”. Hakakkaaka...mana bisa

4.Pak Budi [logat SNI= Standar Nasional Indonesia]]
panggilan ini melekat sejak aku jadi kordinator relawan di Semarang. Sampai sekarang. Terutama orang-orang kantor, sebagian besar pasti manggil aku dengan panggilan ini kecuali yang manggil om tadi. Anehnya, temen-temen kuliah dan SMA lainnya yang kebetulan pernah memergoki aku dipanggil dengan sapaan ini mereka jadi ikut-ikutan. Ga enak katanya kalo cuma manggil nama. Padahal aku mah biasa-biasa aja. Memang sih, kadang rada aneh kedengerannya kalau ada orang yang ga begitu akrab cuma manggil nama.
Oia, banyak orang yang terkejut dengan panggilan ini. Biasanya orang-orang dari kantor mitra atau tamu yang akan datang ke kantor. “lho Pak Budi tu anak muda to? Kirain dah bapak-bapak?.” Huwakakakaa...apes lagi kalo ada yang bilang “lho ternyata Pak Budi orangnya kecil to?”

5. Pak e
kalo ini panggilan akrab si Nopek Semarang...[bukan novi khansa]. Dan akhirnya beberapa orang mengikutinya.

6. Kasep
udah bisa ditebak, ini panggilan sumbernya dari lidah sunda. Hihihiihi...akrab di telinga saat hendak berangkat ke kantor atau pulang dari kantor. Tetangga-tetangga [khususnya Ibu-ibu/bapak-bapak] yang kebetulan lagi pada “ngariyung” di gang suka menyapaku “berangkat Sep?” atau “baru pulang Sep?” “mau dinas kamana Sep?” *ini kalau mereka mendapatiku membawa travel bag*. Dan sebagian besar jamaah masjid juga memanggil dengan sapaan ini.



7.Bagus/Agus
Ini kasusnya sebenarnya ga jauh beda dengan poin ke 6 diatas. Cuma lokasi ke jadiannya aja. Kalo yang diatas tetangga kosan, nah kalo yang ini tetangga-tetangga di Jawa. Artinya pun sama “si ganteng”.

8. Budi Budeng
dipopulerkan oleh si Takim “kecol”. Cah Semarang yang hijrah ke kampungku di Pekalongan. Biasanya dia akan menambahkan dengan “guyon” ala Semarangan. Begini liriknya “Budi budeng, mangan bandeng mlebu weteng, muter-muter marak i puyeng”. *terjemahnya bisa dicari di google translate* ngarang banged

9. Bud
Sebagian besar dipakai oleh orang-orang dan temen-temen sepermainan;))

10. Mbud-mbud
Paling aku hindari. Biasanya aku suka ga menoleh atau pura-pura ga denger kalau aada yang manggil dengan panggilan ini. Hihihi..meskipun ini sebenarnya kependekan dari "Om Bud" bagaimanapun nama kan doa



THREE THINGS YOU ARE WEARING RIGHT NOW:
1. Kaos Facebook asli yang aku dapet ga sengaja disalah satu pusat perbelanjaan di Bandung
2. Kemeja kota-kotak berbahan fanel. Meski tu barang aku dapet di Cimol no problem. Yang penting aku cocok banget, dalam berbagai suasana.
3. Celana jeans Cardinal. Warnanya susah aku definisiin. Simple dan nyaman banget dipakai

THREE THINGS YOU WANT VERY BADLY AT THE MOMENT
1. Obrolan rabu malem dua pekan yang lalu
2. ....
3. Boleh ga diisi kan?

THREE PEOPLE WHO WILL SEND THIS BACK TO YOU
wait and see;))

TWO THINGS YOU DID LAST NIGHT?
1. Jaga kantor, nungguin orang-orang IT set up instalasi jaringan kantor baru *resiko jabatan*
2. Ngoprek DSLR. Belum dapet-dapet juga gimana caranya ngambil gambar makro yang keren.

TWO THINGS YOU DISLIKE TODAY :
1. Salah rekrut penjaga kantor, bikin aku malem ini ga bisa ninggalin kantor. Terpaksa deh ngendon sampai besok pagi
2. Keingetan tagihan kos dan internet.hhahaha;))

TWO PEOPLE YOU LAST TALKED TO ON THE PHONE:
1. Keponakanku si Ismi
2. Ibu
(sebenarnya ada lagi, Cuma...hihiii..”rahasia”)

TWO THINGS YOU ARE GOING TO DO TOMORROW :
1. Kluyuran di Jakarta bukan karena “tugas negara”. Free..bener-bener..free hanya buat hunting foto dan maen ke rumahnya beberapa orang temen salah satunya nyambangin rumahnya Ega. Kangen ma sambel Enyaknya Ega.hihiihi
2. Hiking dari Cikole sampai ke suatu tempat yang akan memberikan aku senyum, kecerian dan sejumput kebahagiaan:D


THREE OF YOUR FAVORITE DRINKS:
1. Air putih
2. Green Tea
3. Jus Alpukat *sampai-sampai temen ada yang bilang, “kalau ngajak makan Budi cek dulu tempatnya, jual juz alpukat ga?” huwakakka..itu mah lebai pisan;))

.....And please do not spoil the fun. Hit forward, delete my answers and type in your answers..

Then send this to a whole bunch of people you know INCLUDING the person who sent this


=====
Kerjain, ya
lumayan buat refreshing ^^

Sunday, January 24, 2010

[Resensi] Lost in Bali 2


Apa jadinya kalau kehidupan kita hanya diwarnai oleh sareus-isme. Hingga kita tidak pernah punya waktu untuk sekedar meringis, tersenyum atau tertawa. Yang ada hanyalah kata “iya” dan “tidak”. Fiyuhhh ga kebayang deh seperti apa jadinya. So, adakalanya dalam kehidupan ini kita perlu tertawa, tersenyum, atau sekedar meringis oleh sesuatu yang menurut kita itu lucu atau meng-geli-kan. Terutama diruang kerja dengan tingkat ‘presure’ non fisik yang cukup tinggi.

Salah satu cara yang saya lakukan adalah dengan membuat humor-humor kecil atau kalau memang yang laennya sedang serius maka saya meng-humor-kan diri saya dengan membaca buku atau bacaan yang mengandung humor tapi ada “isi” makna, tidak sekedar tawa lepas tak membekas.

Lost In Bali 2. Buku ini kelanjutan dari serial humornya Beny n Mice. Sebenarnya sudah cukup lama saya beli di tobu langganan tapi baru sempet nge-resensi-nya sekarang.

Berikut spesifikasinya:

Harga : Rp. 55.000
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Edisi : Soft Cover
Tgl Penerbitan : 2009-07-26
Ukuran : 210x140x0

Ditoko-toko buku diskon mungkin kita bisa dapat diskon sampai dengan 25% [kalau beruntung]. Selain itu, didalamnya juga sudah tersedia bonus poster, lumayan menambah koleksi bagi anda penggemar gambar poster buat dipajang di kamar:D

Kisah dalam buku ini sendiri tidak jauh beda dengan kisah-kisah petualangan Beny n Mice pada edisi-edisi sebelumnya. Yang parahnya pada edisi ini, Beny n Mice sampai tersesat dikomunitas-komunitas “aneh”. So, temukan tawa dari buku ini dan cari cara-cara unik untuk kita bisa tetap tertawa dan enjoy^-^

Selamat membaca.....

Saturday, January 23, 2010

15 Buku yang Aku Ingat dan Berpengaruh


Awalnya ga begitu ngeh, waktu dapet tag “notes” dari beberapa orang temen soal “15 buku yang paling kamu ingat”. Hehehe...secara kalimat pembukanya pake bahasa inggris, jadi rada males duluan, eh ternyata tulisan dalam bahasa Indonesia. Baru ngeh, setelah dikandani [dikasih tau_jawa red] ma Mba Sinta:D
15 buku yang paling saya ingat? Mungkin saya lebih suka menuliskan 15 buku yang cukup berkesan dan membawa sedikit banyak perubahan dalam hidupku alias membekas.


1. The Magic Of Thinking Big [David J Scarwd]
Buku ini membawa banyak perubahan dalam hidup saya, membuat saya lebih percaya diri, berfikir positif dan optimis dalam memandang kehidupan ini. Termasuk pembaca yang lain seperti Ary Ginanjar yang menuliskan buku ESQ. Pertama kali membaca minjem punya temen kos, waktu jamannya ngekos awal-awal kuliah tahun pertama.


2. The Swordless Samurai [Kitami Masao]
Buku ini saya dapet dari Mbak Tiya, kado milad kemaren. Ehmmm buku yang sangat menginspirasi tentang arti sebuah pengabdian dan kepemimpinan. Sejak buku itu saya terima, sering sekali saya gunakan untuk sharing materi di agenda briefing pagi di kantor.


3. Kartun Beny n Mice [Beny dan Mice]
Kata orang “sesuatu itu juga tergantung bagaimana menyampaikannya” contohnya dua orang tokoh ini, Beny dan Mice. Mencoba memberikan kritik sosial dengan cara mereka yang cenderung konyol dan menghibur. Apalagi dipadukan dengan gaya karikatur yang mereka gunakan dan sangat kuat karakternya membuat pesan yang disampaikan sangat mudah dipahami dan menghibur. Alhamdulillah,bisa mengkoleksinya dari seri pertama sampai dengan yang terakhir.


4. Tetralogi Laskar Pelangi [Andrea Hirata]
Dari seri satu sampai ke empat, termasuk kaosnya. Filmnya pun tak ketinggalan saya tonton. Saya tidak begitu ngefans dengan Andrea Hirata, akan tetapi saya kagum dengan ide cerita dan gaya penceritaannya meskipun pada beberapa bagian banyak terdapat kejanggalan cerita. Filmnya? Garapan Riri Reza tak perlu saya ragukan lagi. Mantabbb


5. La Tahzan [Dr. Aidz Al Qarni]
Saya sengaja membelinya untuk saya koleksi. Sampai sekarang belum selesai-selesai juga buku itu saya baca. Hanya sesekali saat saya butuh nasehat atau temen saya butuh nasehat saya ambil dari buku itu. Cukup lengkap menurut saya nasehat yang terkandung dalam buku itu. Seperti sari dari bukunya Imam Al Ghozali. Saya beli bulan Ramadhan ditempatnya Pak Yanto, masjid RS. Karyadi saat saya masih tinggal di Semarang.


6. Sekolahnya Manusia [Munif Chotib]
Awalnya tertarik dari presentasi seorang GM di kantor saat briefing pagi. Presentasinya pagi itu membuat beberapa orang meneteskan airmata (tapi saya ndak ikut-ikutan nangis kok, suerrr). Karena memang bisa jadi orang lain melakukan kesalahan dalam hidupnya disebabkan oleh kesalahan kita dalam memperlakukan mereka. Buku ini mengajarkan kita tentang bagaimana mengajar yang baik sehingga anak-anak didik itu bener-bener sebagai anak manusia, bukan bebek atau robot.


7. 5 cm [Dony Dirgantoro]
Novel yang cukup unik. Setiap baca novel ini mengingatkan saya pada masa-masa saat SMP sampai putih abu-abu dulu alias SMA. Saat-saat dunia penuh tantangan, naek gunung-gunung tinggi di Jawa, backpaking kesana kemari, touring bawa motor dari Pekalongan ke Bogor, sampai ikutan balap motor...fiyuhhh. Seperti tertuliskan dalam sebuah hadist “kita adalah dengan siapa kita bergaul”. Teringat saat nongkrong bareng dengan Afri, Bryan, dkk yang slalu bisa menghadirkan tawa dan semua mimpi-mimpi yang “aneh-aneh” (tapi yang positif) namun bisa terwujud. Oia, makasih buat orang yang udah menghadiahkan novel ini


8. 5 Menara [A. Fuadi]
Hasil referensi. Membaca novel ini mengingatkan saya pada sahabat-sahabat saya alumni Ponpes Assalam, Solo. Kehidupan pesantren menghadirkan cerita sendiri, meskipun kadang dipandang sebelah mata, ternyata menjadi cerita lain bagi A. Fuadi dan saya sendiri termasuk orang yang mendambakan pengin masuk pesantren saat lulus SMP dulu.


9. Ayo Memotret dengan DSLR [Yuliadi Kusuma]
Diantara buku-buku dan majalah fotografi yang saya koleksi, buku ini paling saya suka. Simpel dan cukup lengkap isinya. Mudah dipahami dan diaplikasikan. Bagaikan buku saku buat saya. Dan saya rekomendasikan bagi siapapun yang ingin atau sedang belajar fotografi digital.


10. Dongeng Sebuah Produksi Film [Tino Saroengallo]
Cita-cita yang belum terwujud, menuliskan sebuah skenario film dan atau terlibat dalam pembuatan film. Buku ini menceritakan detail dan seluk beluk sebuah produksi film. Dari hal yang kecil sampai hal-hal yang besar semua dibahas. Buku ini saya pinjam dari mantan Obos saya, namun sampai sekarang belum saya kembalikan.hehehe...buat saya aja ya bozz


11. ....................[Sakti Wibowo]
Saya suka kalimat ini “Jika suatu saat aku menikah, aku tidak ingin menikah dengan seorang ikhwan (laki-laki) yang sekedar patuh pada guru ngajinya saat menyatakan si fulanah seorang shalihah. Aku ingin ikhwan tersebut memilihku menjadi istrinya karena dia melihat sesuatu yang istimewa pada diriku”.


12. ESQ [Ary Ginanjar Agustian]
Saya baca pertama kali minjem dari perpustakaan masjid Al Azhar Semarang dan semakin melengkapi dari buku The Magic Of Thinking Big yang saya baca sebelumnya. Sampai sekarang sih masih pengin ikutan trainingnya, tapi “kantong” saya sepertinya belum menjangkau *berharap ada gretongan:D


13. Merajut Cahaya [Asma Nadia, dkk]
Hihihi...Antologi cerpen yang membawa kisah panjang dalam kehidupan saya. Gara-gara membaca cerita berjudul “ Sepotong Kenangan untuk Ui” yang ditulis oleh Mbak Sita Resmi, saya tersihir untuk bisa tinggal di Bandung dan sekarang itu benar-benar terwujud. Entah apa istimewanya, sampai sekarang saya masih suka mengulang-ulang membacanya dan berharap “someday” saya bisa bersilaturahmi dengan Mbak Sita secara langsung. Antologi ini saya dapat hibah dari Mbak Novi temen di milis setelah saya sengaja memposting tulisan bahwa saya mencari Antologi ini, karena dulu cuma sempet membacanya minjam dari temen di Al Azhar Semarang.


14. Undang-undang kesehatan [ lupa..]
Hahaha...kok ikutan masuk nominasi sih? Eitt..eitt...jangan diketawain dulu. Bagi saya, ini bagaikan kitab sakti. Buku ini berisikan aturan-aturan dalam bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan, secara dari sinilah kebijakan-kebijakan bidang yang saya geluti sekarang diambil. Buku ini hibah dari Bu Emma, dosen saya dulu. Kata beliau waktu itu “ Bud, ini buat kamu, kenang-kenangan dari Ibu. Ibu yakin suatu saat kamu membutuhkannya”. Ehh lah kok sekarang terbukti. Deuhhh pa kabar Bu Emma ya? Makasih Ibu...


15. Undang-undang Ketenagakerjaan [lupa juga..]
Lahhh ini apalagi. Oia, buku ini juga bagaikan buku “primbon” bagi saya. Saat orang menanyakan hak-haknya sebagai karyawan, dari buku inilah saya menjawabnya. Dari buku inilah saya dan kawan-kawan di bagian yang menangani hak-hak dan kewajiban karyawan dalam mengambil kebijakan-kebijakan. Baik itu hak-hak lembaga/perusahaan maupun kewajiban-kewajibanya.


Selain buku-buku diatas, tentunya masih banyak lagi buku lain yang juga sangat banyak pengaruhnya dalam kehidupan saya dan cukup membekas dalam memori untuk diingat.

Sunday, December 20, 2009

Ajari Aku Ya Alloh

Lupa, ini teh tulisan kapan ya? atau copas dari tulisan temen ya:D


Ajari Aku Ya Allah...


Allah ...

Ajarilah aku tuk terus bersyukur

Bahkan sampai diriku ada dalam keadaan

Paling teraniaya

Ajarilah aku agar terus menjadi orang baik

Bahkan ...

Ketika dunia sekalipun tak sanggup lagi tersenyum


Ajari aku ya Allah ...

Agar selalu bisa tertawa

Setelah menangis

Agar selalu bangkit

Setelah kejatuhan

Agar bisa terus berjalan

Walau aral melintang

Di depan sana

Agar tidak pernah menyerah

Walaupun hampir mati


Ajari aku ya Allah ...

Agar tidak pernah kehilangan cinta

Agar tidak kehilangan kepercayaan

Bahwa masih ada hal-hal baik

Di dunia ini

Yang masih patut diperjuangkan


Ajari aku ya Allah ...

Agar aku tidak menjalani hidup ini

Dengan sia-sia ...


------------ --------- --------- --------- --------- --------- -


Ya Allah...

Jangan biarkan kebencianku pada orang-orang yang menyakiti-ku, membuat diriku zalim...

Tapi jadikanlah musuhku adalah guru kehidupanku. .. agar aku bisa belajar janganlah mencontoh perbuatan mereka.

Berikanlah aku kelapangan hati dan kejernihan berpikir, agar aku sukses mengolah jiwa menjadi hamba yang tenang.

Agar hati ini dipenuhi rasa cinta & kasih sayang pada sesama, termasuk mengasihi musuh-musuh- ku...

Ya Allah apakah aku bisa memiliki sifat itu ?

Yang aku tahu itu adalah sifat orang-orang suci seperti Nabi Muhammad, Nabi Isa atau bahkan Sang Budha Sidharta Gautama.


Hari ini aku ingin menangis, untuk melepas sejenak kepenatan diri dalam menghadapi proses kehidupan.

Duch Gusti Allah mohon ampuni aku atas segala salah dan dosa dari akil baligh hingga saat ini.

Aku mohon Ya Allah...

Putuskan rantai kejelekan yang ada padaku tidak menurun ke anak cucuku kelak.


Semoga Allah SWT karuniakan kepada kita keikhlasan tiada batas dan kekuatan untuk senantiasa melanggengkan setiap amal soleh yang telah, sedang dan yang akan kita kerjakan.


Berikan aku ketenangan Ya Allah!!!!

Berikan aku ketenangan. agar aku dapat meneruskan hidup di muka bumi mu ini..